بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”


akhirnya aku sendiri yang berpaling
aku memberi
akhirnya aku sendiri yang menarik
terasa letih bermain dengan bayangan sendiri
aku berlari
ia tetap mengejar
aku berhenti
dia juga pasti berhenti
mulanya tiada terlintas pengakhiran kesakitan
mulanya tiada terlintas pengakhiran kesedihan
mulanya tiada terlintas pengakhiran kekecewaan
namun akhirnya semua menjadi pelarutan dalam hati dan jiwa seorang insan.
agaknya begini rasanya
bila tidak redho dan terima akan laluan kehidupan
yang telah ditetapkan buat diri yang kedil dan penuh kehinaan.
sungguh,
letih....
terasa sangat letih dengan semua lakonan.
diri memberi yang rasanya adalah terbaik
namun sebaliknya lara neraka yang menjahanamkan...
lupakan?
mungkin...
tetapi susah untuk pisahkan dari rutin kebiasaan yang sudah sebati dalam diri dan kehidupan...
Aku berbicara dengan hati
yang mudah menerima janji
tidak memikirkan langsung kesudahannya nanti
yang sememangnya sakit buat diri.
No comments:
Post a Comment